Bahan
Bacaan Yehezkiel 18 : 21 -24
Setelah
melewati tahun yang berat seorang wanita pulang ke rumah orang tuanya di
cincinnati untuk merayakan malam natal. Perjalanan 15 mil ditempuh pada
malam yang mulai larut dan bersalju. Ia membawa bayinya yang ditidurkan di
bangku belakang mobil dan dengan bensin yang menipis. Sudah lama ia tidak
pernah berdoa karena hidupnya yang berat membuatnya sibuk. Sepanjang perjalanan
ia memikirkan hidupnya dan tidak menyadari mobilnya mulai melaju cepat. Sebelum
sempat menyadari tiba-tiba ban mobilnya selip di jalanan yang licin karena
salju yang telah jadi es sehingga tidak terlihat. Pada saat itu dia sudah
membayangkan nasibnya dan bayinya dan ia mulai mengangkat tangannya dari stir
mobil dan mulai berteriak :
Jesus, take the wheel take it from my hands Cause
I can’t do this on my own I’m letting go So give me one more chance To save me
from this road I’m on Jesus, take the wheel
Yesus ambil
alih kemudi ini dari tanganku. Saya tidak dapat melakukannya dengan kemampuan
saya. Saya membiarkan semuanya pergi jadi berikan saya kesempatan satu kali
lagi. Selamatkan saya dari jalan ini. Yesus ambil alih kemudi ini.
Dan mobil
itu berhenti tepat di bahu jalan di malam yang dingin. Dia mengecek ke bangku
belakang dan melihat bayinya tidur dengan lelap. Saat itulah untuk pertama
kalinya dia menundukkan kepalanya dan berdoa mohon ampun pada Tuhan untuk semua
hidup yang pernah dijalaninya. Ia menydari dirinya yang telah amat sangat jauh
dari Tuhan tapi malam itu ketika ia memohon Yesus mengambil alih kemudi mobil
dan kemudi hidupnya ia diselamatkan bukan saja dari jalanan yang berbahaya
tetapi dari hidupnya pun diselamatkan.
Pemahaman
seperti ini yang tidak bisa diterima oleh Israel sehingga mereka protes ketika
TUHAN Allah menyampaikan bahwa ukuran seorang diselamatkan adalah pertobatan
dan kesediaan untuk bertahan setia sampai akhir. Artinya sekalipun sebelumnya
ia adalah orang benar tapi kemudian berbalik menjadi orang fasik maka
kebenarannya dulu tidak akan diingat lagi. Demikian juga sekalipun seorang
dulunya adalah orang fasik tetapi jika dia bersedia untuk bertobat maka semua
yang dulu pernah dilakukannya tidak akan diingat lagi.
Tetapi inilah
keadilan Tuhan yang membuat setiap orang yang ingin selamat tidak punya pilihan
untuk meninggalkan-Nya selain bertahan untuk tetap taat dan setia sampai akhir.
Dan tidak ada yang bisa merancang untuk menjadi orang fasik lalu pada usia
sekian berhenti dan menjadi orang benar karena akhir hidup manusia tidak ada
yang tahu.
Apa yang
dialami oleh wanita dalam kisah lagu Jesus takes the wheel yang dinyanyikan
oleh American Idol 2005 Carrie Underwood membuat kita belajar bahwa Tuhan
memakai banyak cara untuk membuat setiap orang menyadari kesalahan dan kembali
kepada-Nya.
Seringkali
kita berpikir bahwa kesulitan, kesusahan, pergumulan, penderitaan, kekurangan
dan kelelahan yang kita alami dalam hidup ini karena Tuhan mau menghukum kita,
karena Tuhan menolak kita, karena Tuhan membenci kita dan karena Ia dendam pada
kita. tapi mari lihatlah dari sudut yang lain dari setiap peristiwa itu:
Anak yang
terhilang kembali pada Bapanya bukan saat uangnya masih banyak, tapi justru
saat ia ada pada titik terendah kehidupannya.
Saulus
menjadi pengikut Tuhan justru pada saat ia menjadi buta.
Simson
menyadari kekuatannya berasal dari Tuhan justru saat dia kehilangan
kekuatannya.
Daud
menyadari bahwa kuasanya bukan yang paling tinggi ketika ia berbuat kesalahan
dengan istri Uria.
Seandainya
tidak pernah mengalami tepung dan minyak yang hampir habis, janda dari Sarfat
tidak akan pernah melihat pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya.
Tuhan
bekerja dengan cara-Nya yang ajaib dan rancangannya bagi setiap orang begitu
luar biasa. Ia merancang jalan hidup yang berbeda, persoalan yang berbeda,
pergumulan yang berbeda, kesulitan yang berbeda tetapi semuanya untuk tujuan
yang sama yaitu Ia ingin menyelamatkan kita. Ia ingin menjadikan kita taat
pada-Nya. Ia menunggu pertobatan kita. Ia mengharapkan kesetiaan kita. Ia
memotivasi kita untuk terus bertahan sampai akhir. Ia ingin membuat kita
menyerahkan kemudi hidup kita pada-Nya. Karena itu dalam doa setiap hari mari
kita belajar untuk berkata: Jesus take the wheel.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar