Random Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Trending Topic




Rabu, 10 Desember 2014



Bahan Bacaan  Yehezkiel 18 : 21 -24
Setelah melewati tahun yang berat seorang wanita pulang ke rumah orang tuanya di cincinnati untuk merayakan malam natal. Perjalanan  15 mil ditempuh pada malam yang mulai larut dan bersalju. Ia membawa bayinya yang ditidurkan di bangku belakang mobil dan dengan bensin yang menipis. Sudah lama ia tidak pernah berdoa karena hidupnya yang berat membuatnya sibuk. Sepanjang perjalanan ia memikirkan hidupnya dan tidak menyadari mobilnya mulai melaju cepat. Sebelum sempat menyadari tiba-tiba ban mobilnya selip di jalanan yang licin karena salju yang telah jadi es sehingga tidak terlihat. Pada saat itu dia sudah membayangkan nasibnya dan bayinya dan ia mulai mengangkat tangannya dari stir mobil dan mulai berteriak :
Jesus, take the wheel take it from my hands Cause I can’t do this on my own I’m letting go So give me one more chance To save me from this road I’m on  Jesus, take the wheel
Yesus ambil alih kemudi ini dari tanganku. Saya tidak dapat melakukannya dengan kemampuan saya. Saya membiarkan semuanya pergi jadi berikan saya kesempatan satu kali lagi. Selamatkan saya dari jalan ini. Yesus ambil alih kemudi ini.
Dan mobil itu berhenti tepat di bahu jalan di malam yang dingin. Dia mengecek ke bangku belakang dan melihat bayinya tidur dengan lelap. Saat itulah untuk pertama kalinya dia menundukkan kepalanya dan berdoa mohon ampun pada Tuhan untuk semua hidup yang pernah dijalaninya. Ia menydari dirinya yang telah amat sangat jauh dari Tuhan tapi malam itu ketika ia memohon Yesus mengambil alih kemudi mobil dan kemudi hidupnya ia diselamatkan bukan saja dari jalanan yang berbahaya tetapi dari hidupnya pun diselamatkan.
Pemahaman seperti ini yang tidak bisa diterima oleh Israel sehingga mereka protes ketika TUHAN Allah menyampaikan bahwa ukuran seorang diselamatkan adalah pertobatan dan kesediaan untuk bertahan setia sampai akhir. Artinya sekalipun sebelumnya ia adalah orang benar tapi kemudian berbalik menjadi orang fasik maka kebenarannya dulu tidak akan diingat lagi. Demikian juga sekalipun seorang dulunya adalah orang fasik tetapi jika dia bersedia untuk bertobat maka semua yang dulu pernah dilakukannya tidak akan diingat lagi.
Tetapi inilah keadilan Tuhan yang membuat setiap orang yang ingin selamat tidak punya pilihan untuk meninggalkan-Nya selain bertahan untuk tetap taat dan setia sampai akhir. Dan tidak ada yang bisa merancang untuk menjadi orang fasik lalu pada usia sekian berhenti dan menjadi orang benar karena akhir hidup manusia tidak ada yang tahu.
Apa yang dialami oleh wanita dalam kisah lagu Jesus takes the wheel yang dinyanyikan oleh American Idol 2005 Carrie Underwood membuat kita belajar bahwa Tuhan memakai banyak cara untuk membuat setiap orang menyadari kesalahan dan kembali kepada-Nya.
Seringkali kita berpikir bahwa kesulitan, kesusahan, pergumulan, penderitaan, kekurangan dan kelelahan yang kita alami dalam hidup ini karena Tuhan mau menghukum kita, karena Tuhan menolak kita, karena Tuhan membenci kita dan karena Ia dendam pada kita. tapi mari lihatlah dari sudut yang lain dari setiap peristiwa itu:
Anak yang terhilang kembali pada Bapanya bukan saat uangnya masih banyak, tapi justru saat ia ada pada titik terendah kehidupannya.
Saulus menjadi pengikut Tuhan justru pada saat ia menjadi buta.
Simson menyadari kekuatannya berasal dari Tuhan justru saat dia kehilangan kekuatannya.
Daud menyadari bahwa kuasanya bukan yang paling tinggi ketika ia berbuat kesalahan dengan istri Uria.
Seandainya tidak pernah mengalami tepung dan minyak yang hampir habis, janda dari Sarfat tidak akan pernah melihat pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya.
Tuhan bekerja dengan cara-Nya yang ajaib dan rancangannya bagi setiap orang begitu luar biasa. Ia merancang jalan hidup yang berbeda, persoalan yang berbeda, pergumulan yang berbeda, kesulitan yang berbeda tetapi semuanya untuk tujuan yang sama yaitu Ia ingin menyelamatkan kita. Ia ingin menjadikan kita taat pada-Nya. Ia menunggu pertobatan kita. Ia mengharapkan kesetiaan kita. Ia memotivasi kita untuk terus bertahan sampai akhir. Ia ingin membuat kita menyerahkan kemudi hidup kita pada-Nya. Karena itu dalam doa setiap hari mari kita belajar untuk berkata: Jesus take the wheel.

Sumber : 

0 komentar:

Posting Komentar