Random Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Trending Topic




Kamis, 08 November 2012



Bacaan Alkitab: Pengkhotbah 6 : 1 – 12
“Orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit” (Pengkhotbah 6 : 2)
http://gsja.org/wp-content/uploads/2012/02/Money-Lover.jpg
Mengapa Allah sepertinya kejam kepada beberapa orang dengan menahan kebahagiaan itu, yaitu dimana mereka tidak diberi-Nya karunia untuk menikmati kekayaan yang adalah karunia-Nya juga (ay 2)?  Sebenarnya hal itu menjadi pelajaran untuk kita supaya dengan demikian kita tidak akan bergantung pada uang atau kekayaan, kekuasaan dan kemuliaan itu.  Semua itu hanyalah penopang sementara dan bukan merupakan jaminan hidup yang sesungguhnya.  Jika kita tidak hati-hati, uang, kekuasaan dan ketenaran bisa membuat kita terpisah dari Allah dan juga akan membuat kita berpikir untuk tidak membutuhkan Allah, padahal semua yang kita miliki adalah pemberian Allah.
Kenikmatan, kesenangan dan kebahagiaan hidup itulah yang kita cari dalam kehidupan ini. Tetapi jika kita mencarinya melalui uang, kemewahan, ataupun hawa nafsu duniawi, maka bukan kenikmatan dan kebahagiaan yang kita dapatkan tetapi ketidakpuasan dan keputusasaan.  Ayat 9 berkata “Lebih baik melihat saja dari pada menuruti nafsu”.  Dengan kata lain, terima apa yang sudah diberikan Allah pada kita dan hargai. Kesenangan tidak berkaitan dengan posisi ekonomi dan sosial kita.
Hanya Allah yang patut kita puja dan hanya kepada-Nya kita harus taat dan menaklukkan diri kita, bukan kepada uang dan kekayaan. Yang terjadi adalah betapa banyaknya waktu yang kita pergunakan untuk mencari uang, menginvestasikannya ataupun membelanjakannya. Uang terlampau menguasai sebagian besar pemikiran-pemikiran kita.  Uang memang mudah mengambil alih. Tetapi adalah bodoh bila kita membiarkannya demikian.  Uang harus diturunkan dari tahta hati kita supaya Yesus dinaikkan diatas tahta hati kita.

0 komentar:

Posting Komentar