Random Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Trending Topic




Minggu, 21 Desember 2014

Bacaan :Roma 8 : 12-17

Bapak/Ibu-Sdr-i
Anak Allah
Anak Allah (Khotbah Lengkap), Bacaan tadi sebenarnya mengatakan bahwa semua orang yang percaya di Roma pada waktu itu disebut keluarga Allah . Allah sendiri adalah Bapa-Nya, dan semua anggota jemaat adalah anak - anak Allah ,  bukan dalam arti biologis , tetapi dalam arti kiasan .

Kata Adopsi mempunyai peran menentukan dalam sebutan anak - anak Allah tersebut. Sebutan Paulus ini mempunyai latar belakang dalam budaya romawi tentang adopsi. Dimana orang yang diangkat menjadi anak itu kehilangan semua haknya dalam keluarga yang lama, dan memperoleh hak baru dalam keluarga yang baru .Secara sah dia mendapat ayah baru.

Jadi kalau orang orang percaya diadopsi menjadi anak - anak Allah, artinya mereka kehilangan haknya dalam keluarga manusia lama dengan segala keinginan daging dan hawa nafsunya, dan mendapat keluarga baru dalam Kristus AnakNya.

Dengan demikian  secara hukum orang orang yang telah diangkat menjadi anak anak Allah akan menjadi ahli waris dari kerajaannya, sesuai dengan perjanjianNya .

   secara hukum juga , kehidupan lama dari orang orang diadopsi itu telah dihapuskan. Dengan segala hutang - hutangnya dan diberi kehidupan dan hak yang baru dari ayah yang barunya. Orang orang yang telah diangkat menjadi anak anak Allah, semua ,manusia lama dengan segala hutang - hutangnya telah dihapuskan , hutang dosanya telah ditebus oleh Kristus. Sebagai anak anak Allah , mereka menerima warisan dari Allah melalui Kristus.

Sungguh sangat menyenangkan sekali sebagai orang percaya kita telah diadopsi menjadi anakNya oleh Allah sendiri . Sudah pasti menjamin oleh Bapa sendiri yang menjamin segala kehidupan kita

Sebutan anak anak Tuhan adalah orang orang yang selalu berbuat baik tekun beribadah hidup dalam iman dan moral yang benar . Itulah yang dikehendaki oleh Bapa kepada anak anakNya.

Begitu juga orang tua selalu mengiginkan anaknya berbuat kebaikan , rajin beribadah dll.

Bpk/ibu yang dikasihi Tuhan

Dalam semua agama - agama, segala sesuatu yang baik dan benar dipandang berasal dari yang Ilahi ( Tuhan dan Allah) sedangkan sebaliknya yang berhubungan dengan tidak benar dan jahat dipandang dari kuasa kuasa kegelapan atau setan.

Sebab itu orang orang yang melakukan yang baik dan benar dipandang sebagai anak anak Tuhan .

Kita juga yang hadir disini pastinya lebih suka disebut anak Tuhan , tetapi benarkah kita hidup demikian ? Apa ada kualifikasi anak - anak Tuhan Allah Itu Mari kita cermati bersama

Perikop bacaan kita Hidup Oleh Roh. Yang menekankan kepada anak - anakNya agar mereka  hidup dalam Roh yang telah memerdekakan dan memberikan damai sejahtera kita dalam Kristus , yg tidak memikirkan/melakukan  hal hal  kedagingan yaitu maut dan pertentangan kepada Allah .
     Disampaikan pada Ay. 12-17 . Sebagai manusia lama yang telah diadopsi menjadi anak Allah dan telah ditebus dari hutang hutang dengan mengutus Anaknya yang tunggal dan yang rela mati di kayu salib oleh dosa kita .
Kitapun dituntut untuk hidup dalam jalan yang kehendaki Allah tidak takut lagi serta  bersaksi bersama Kristus bahwa kita adalah anak anak Tuhan ,
    Sebagai anak anak Allah yang melakukan kehendak Allah  berarti Roh Kudus  Berdiam didalam kita dan  hidup ini  hanya berpusat pada Kristus dan Firman

Roh Kudus adalah Pribadi Allah Tritunggal

Jelas menurut penjelasan diatas kualifikasi anak anak Allah adalah
-  Hidup dalam pembaharuanNya ,
- Hidup dalam Roh bukan hidup dalam daging dengan segala hawa nafsu kejahatan.
Dan
- Hidup dalam warisan janji keselamatan yang telah dikerjakan oleh Kristus.

Kini kita semua juga teradopsi menjadi anak anak Allah
Tetapi Hati - hati bapak/ibu,sdr-i disini  yang paling sering disalah pahami dan sering dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Ketika sudah merasa tahu pintar hidup dalam roh muncullah keinginan daging dengan pemahaman sendiri , maunya sendiri dll
    Banyak fenomena yang terjadi di dalam berbagai KKR besar maupun di beberapa gereja yang mengaku kepenuhan Roh sering membuat orang Kristen bertanya-tanya :
- Benarkah Roh Kudus bekerja dengan cara demikian?
- Benarkah Roh Kudus bekerja lebih hebat dan dahsyat pada zaman sekarang? - Benarkah Roh Kudus membuat orang selalu mengalami fenomena fisik seperti terjatuh, tumbang, tertawa, nangis, loncat-loncat dan berbagai hal-hal yang tergolong luar biasa seperti berjalan di surga dan berkunjung ke neraka?

Fenomena kepenuhan Roh juga sering merupakan topik yang kontroversial dan sering harus diuji oleh Alkitab. Bukankah di dunia kekristenan sering terjadi hal-hal yang spetakular dan memerlukan pengujian yang serius dari Firman.   bukankah kita harus PRIHATIN terhadap dunia kekristenan seperti itu  dan harus TEGAS untuk menghakimi setiap ajaran yang menyimpang dari Firman?
- Siapakah Roh Kudus sehingga bisa dipermainkan oleh manusia?
- Siapakah Roh Kudus sehingga manusia bisa memperalat untuk menunjukkan kuasa Allah?
     Dengan embel-embel untuk penginjilan? Penginjilan yang bagaimanakah yang akan diharapkan kalau MENEKANKAN fenomena seperti di atas?

- Roh Kudus adalah Pribadi. Roh Kudus BERDAULAT untuk bekerja dalam diri manusia baik untuk menginsafkan manusia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Ia yang memberikan karunia menurut kehendakNya.
- Roh Kudus bukan barang mainan. Juga bukan kuasa pinjaman dari Allah. Apa yang terjadi ketika anda dipenuhi Roh Kudus?
- Apakah anda akan dibawa ke langit surga?
- Apakah anda akan mendapat penglihatan surgawi?
- Apakah anda akan mendapat wahyu tentang minyak urapan?
- Apakah anda bisa melakukan mujizat?
    Jelas dalam Alkitab, ketika Roh Kudus bekerja, maka ada satu hal yang selalu ditekankan, yaitu Firman Allah disebarluaskan. Bahkan dalam PL, ketika Roh Allah hinggap pada Bileam, maka Bileam mengucapkan FirmanNya ( Bil 24). Demikian juga ketika Roh Allah bekerja melalui Raja Daud, Imam, nabi-nabi, Firman Allah yang diberitakan, bukan fenomena fisik maupun perkataan manusia.
    Tetapi apa yang sedang terjadi dengan dunia kekristenan sekarang? Bukankah banyak yang sudah mengejar mujizat dan hal-hal yang spektakuler ketika berbicara tentang Roh Kudus? Betapa banyak yang memutar balikkan kebenaran
     Roh Kudus adalah Roh yang Kristosentris. Roh yang berpusat pada Kristus. Ini jelas diajarkan Kristus ketika berbicara mengenai Penghibur. Ia akan memuliakan Aku, kata Yesus.
- Roh Kudus akan selalu meninggikan dan mengingatkan orang terhadap pribadi Kristus.
- Roh Kudus akan bersaksi tentang Kristus.
- Roh Kudus akan mengingatkan kita akan pengajaran Firman Kristus. ( Yoh 14:26). Mengapa? Karena semua tujuan Firman adalah mengarah kepada Kristus.
HANYA Yesus yang adalah PUSAT PENYATAAN ALLAH.
- Roh Kudus BUKAN datang untuk memuaskan keinginan manusia dengan melakukan hal-hal yang luar biasa dan supranatural.
- Roh Kudus datang untuk menyatakan bahwa ada kuasa dalam kematian Kristus. Bahwa penggenapan semua tujuan penyataan Allah adalah di dalam PRIBADI KRISTUS.

Yohanes 5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
Yohanes 5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.

     Janji dalam kitab Lukas pasal terakhir jelas adalah janji tentang Roh Kudus. Roh Kudus akan memimpin orang ke dalam kebenaran Kristus. Yaitu kebenaran penggenapan keselamatan di dalam diri Yesus. Bukan bahwa manusia akan mendapat masa depan yang indah, hidup sejahtera, kaya raya, tanpa masalah, mengalami suatu perasaan happy. Roh Kudus datang bersaksi tentang Kristus, melalui kesaksian kita. Karena itu, kita dipenuhi Roh, untuk bersaksi tentang kebenaran FirmanNya, bukan untuk mendemonstrasikan hal-hal yang aneh, juga bukan untuk kepentingan kita. Ketika anda datang ke kebaktian mencari roti mujizat, anda akan berakhir pada kondisi murid-murid yang meninggalkan Kristus. Kristus selalu menghadapkan firman yang keras kepada orang Yahudi dan murid-muridNya, bukan suatu pengharapan kosong yang memuaskan dahaga jiwa. Juga bukan suatu pernyataan klise yang membuat kita menjadi nyaman. Tetapi kita akan dihadapkan pada dosa, kebenaran dan penghakiman. Itulah pekerjaan Roh dalam dunia. Roh yang Kristosentris, bukan antroposentris.
     Roh Kudus adalah jaminan bagi kita, bukan supaya kita bisa memakai kuasa Roh untuk melakukan hal-hal yang spektakuler, tetapi sebagi suatu jaminan penebusan, bahwa milikNya tidak akan terhilang. Apa tujuan semuanya itu? Kembali lagi, untuk memuji kemuliaanNya.
     Efesus 1:14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Realitas yang terjadi dalam dunia dengan segala perkembangannya yang hebat dan spektakuler, kecenderungan hidup sebagai anak anak iblis, semakin menjadi jadi . Ironis memang bahwa kita orang orang  yang menclaim diri sebagai orang orang religius justeru banyak yang hidup dalam daging dengan segala keinginan duniawi. Banyak contoh contoh kehidupan sodom dan gemora, kebobrokan moral yang sudah melampaui batas kemanusiaan .

Disinilah gereja terpanggil memberi peringatan bahwa kita semua adalah anak anak Allah , Bahwa kita adalah keluarga Allah suatu sebutan yang indah dan .mulia,  kalau kita anak anak Allah , maka kita harus hidup menurut kehendak Allah , yang adalah Bapa. Bukan kita yang malah mengambil alih Kuasa Allah.

Bapak Ibu/sdr-i

Kita patut bersyukur bahwa didalam Kristus AnakNya , kita semua ini telah teradopsi menjadi anak - anak Allah. Sebagai wujud rasa syukur kita terpanggil untuk hidup menurut Roh , bukan menurut daging .Kita sering berdoa (dengan ajaran Yesus) bapa kami disurga? Tetapi apakah kita sudah menurut kehendak Bapa. Jangan - jangan kita hidup menurut kehendak kuasa kuasa lain atau menurut bisikan hati kita sendiri yang egoistis.

Marilah kita memohon kekuatan dari Roh Kudus , supaya kita dimampukan hidup dalam kasih, hidup dalam kemuliaan Allah . Sebagai anak anak Allah yang manis yang selalu mengikuti perintahnya dan Hidup didalam Roh.

Amin.

Jumat, 12 Desember 2014

Barang kali tidak pernah akan punah , atau harus selalu diberi peringatan  agar  sifat – sifat tertentu manusia seperti yang terjadi  dahulu hinggga sekarang,  Adanya   orang orang yang saleh beribadah , rajin berdoa,  manis tutur katanya, tetapi perbuatan tidak sesuai dengan kekuatan ibadahnya.  Sering dalam perkataan mengasihi Tuhan , tetapi dalam perbuatan tidak mengasihi Dia. Menghalalkan segala cara untuk mendapat sesuatu walaupun dengan perbuatan perbuatan yang melanggar larangan – larangan Tuhan Jelas setiap perbuatan atau Sifat – sifat seperti ini diketahui oleh Tuhan, karena IA  yang maha tahu sampai kedalam hati setiap manusia 
Rasul Paulus membahasakannya demikian : BUKAN APA YANG KUKEHANDAKI YANG KAU PERBUAT, TETAPI APA YANG AKU BENCI ITULAH YANG KAU PERBUAT.  Sepintas kita dengar perkataan Paulus bahwa yang aku benci yang harus dilakukan Jangan salah artikan kalimat tadi  Hal Hal yang kuhendaki yang harus kita lakukan adalah apa yang dibenci Tuhan itu Jangan Dilakukan.  Setiap manusia memang sangat mudah berkomitment (mengucapkan ) tentang yang baik , tetapi tidak mudah untuk melakukannya .

Umat Allah pada zaman Alkitab , bahkan sampai sekarang bisa jadi juga hidup secara demikian.  Dalam perjanjian lama , umat yang demikian disebut umat bebal dan munafik.  Nabi Amos mengecam ibadah umat israel (utara) dengan mengatakan bahwa Tuhan membenci ibadah ibadah yang tidak sejati. Allah membenci , karena mereka memang kelihatan saleh beribadah dengan persembahan – persembahan yang semarak ,tetapi tingkah laku dan moralitas mereka bobrok. 
Dalam Bacaan tadi, fenomena diatas juga diungkapkan oleh penulis kitab Amsal, dalam bentuk amsal, yang menjadi warning sekaligus sebagai seruan untuk bertobat. Pada ayat 16 dikatakan enam perkara yang dibenci Tuhan , bahkan , tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hatinya : Ada yang menarik dalam ungkapan ini , yaitu enam perkara jahat yang dibenci Tuhan , artinya tidak disukai dan tidak diperkenakan olehnya dan oleh sebab itu selalu  beri peringatan. Tetapi kalau sudah menjadi tujuh  perkara artinya sudah keterlaluan dan tidak mau bertobat , maka hal itu menjadi kekejian bagi hatiNya. Artinya DIA pasti menghukumnya. Jadi ada peningkatan dari angka 6 kepada angka 7 ada peningkatan dalam melakukan kejahatan (dosa) ; respon Tuhan juga ada peningkatan , yaitu dari tidak menyukai (peringatan) kepada kekejian bagiNya. Memberi hukuman ; Tuhan tidak mentolelir umatnya yang tidak mau bertobat dari moralitas yang bobrok.
Mari kita perhatikan perkara – perkara  yang disebutkan tersebut.
MATA SOMBONG : Maksudnya mata yang terangkat keatas, yang tidak memperhatikan sesama, karena menganggap diri lebih dari mereka. Merendahkan orang karena status , jabatan , pendidikan tua dan muda .  Cara memandang orang lain dengan gaya merendahkan itulah kesombongan.  Apanya yang harus kita tonjolkan atau apa yang harus kita sombongkan terhadap sesama manusia . Apakah karena kita seorang Pimpinan lalu merendahkan bawahan , apakah seorang pimpinan dapat bekerja sendiri dalam pekerjaan tanpa ada bawahan . Seperti yang terjadi dikehidupan nyata seorang tukang sampah , apa yang terjadi jika mereka tidak  ada mengambil sampah ..... tidak mungkin 
MATA SOMBONG : juga berarti mengedipkan mata dengan kroninya yang jahat karena mau bersekongkol melakukan penipuan . jadi yang dikecam disini adalah kesombongan melalui pandangan mata yang sinis.
LIDAH DUSTA : artinya kebohongan ; apa yang dikatakannya tidak sesuai dengan hatinya; lain di mulut lain di hati . lidah dusta yang memutarbalikkan kebenaran juga berkaitan dengan penipuan dan perbuatan yang tidak jujur licik dan keji. 
Selanjutnya
TANGAN YANG MENUMPAHKAN DARAH ORANG YANG TIDAK BERSALAH : Artinya perbuatan yang sama sekali tidak adil , keji dan merupakan penyangkalan terhadap kebenaran hidup (pembunuh ). 
HATI YANG MEMBUAT RENCANA RENCANA YANG JAHAT: Kejahatan yang dilakukannya bukan kebetulan atau karena keadaan mendesak, tetapi sungguh sungguh direncanakan secara sengaja dan matang . jadi ada rencana , strategi dan akal licik serta semangat untuk melakukan (yang diungkapkan dengan kaki yang segera lari kepada kejahatan). 
MENJADI SAKSI DUSTA : (Seperti yang dilarang pada hukum ke 9 : jagan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu) saksi dusta disini memutar balikkan kebenaran di pengadilan  yang menyebabkan orang divonis bersalah. Perkataan dusta seperti itu juga menyebabkan orang orang bertengkar jadi mengucapkan saksi dusta sama dengan mengadu domba seorang dengan yang lain.
Jadi sebagai orang orang berhikmat (mempunyai wisdom ) yang takut akan Tuhan umatNya , khusunya orang orang muda , tidak hanya  menjauhkan diri, Tetapi Membenci Kejahatan dari enam atau tujuh perkara tersebut. Kesombongan, sikap hidup berbohong , memutar balikkan kebenaran , berbagai bentuk kejahatan (moralitas bobrok). 

MEMBENCI kejahatan dilakukan secara AKTIF. Kasih yang membenci kejahatan bukan dilakukan secara pasif, yaitu menunggu sampai kejahatan itu benar-benar mencobai kita. TIDAK! Justru, kita secara AKTIF membenci kejahatan baik kejahatan itu PASIF maupun AKTIF mencobai kita. Berarti, ada suatu langkah MAJU dan BERANI di dalam sikap kita dalam MEMBENCI kejahatan. Hal ini sama seperti yang dipaparkan oleh Rasul Petrus ketika berbicara mengenai si setan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” (1Ptr. 5:8-9) Kata “sadarlah”, “berjaga-jagalah”, dan “lawanlah” di dalam kedua ayat ini (8-9) di dalam struktur bahasa Yunani menggunakan bentuk AKTIF. Berarti, kita bukan diperintahkan PASIF terhadap kejahatan/setan, tetapi AKTIF., kita sebagai orang Kristen yang beres TIDAK dipanggil hanya untuk menjawab tantangan/serangan zaman/setan, tetapi untuk MENANTANG zaman agar kembali kepada Kebenaran!
Lalu, bagaimana kita mewujud nyatakan kasih yang membenci kejahatan secara aktif ini? Caranya adalah dengan TIDAK terikat pada kejahatan atau apa pun yang jahat yang memisahkan kita dari Allah .
Sebaliknya umatNya terpanggil untuk hidup secara jujur, rendah hati , hidup dengan penuh  kasih dan dalam kesetiaan kepada Tuhan dan Tugas panggilan .
Apa yang diingatkan dalam bacaan tadi (tentang 6 atau tujuh perkara yang dibenci Tuhan dan yang menjadi kekejianNYA) terus menjadi fenomena dalam sepanjang sejarah manusia, dimana – mana , kesombongan sosial,  kesombongan intelektual , bahkan kesombongan rohani, merusak kehidupan manusia dalam kebersamaan  (contoh contoh) , kebohongan , perkataan dusta, penipuan, rencana rencana jahat, kelicikan  dsbnya. Semuanya itu tetap terjadi , bahkan semakin menignkat, dalam kwantitas dan kualitas. Banyak contoh contoh
Tidak tertutup kemungkinan gejala gejala demikian terjadi dikalangan orang orang percaya. 
Tuhan Yesus pada zamannya juga menghadapi kenyataan demikian , dan oleh sebab itu DIA mengkritik orang orang demikian sebagai orang orang munafik. Pertobatan juga terus menerus diserukan . Rasul Paulus yang menjadi pemberita injil ulung  , juga mengecam kehidupan jemaat yang terhisab dalam perbuatan – perbuatan yang dibenci dan menjadi kekejian bagi Tuhan . sebaliknya Paulus mengajak jemaat untuk hidup dalam kasih ( 1 Kor .13) dan hidup secara jujur dan penuh integritas dalam pelayanan. 
Pertama, kita memberlakukan “membenci kejahatan” itu pada diri kita sendiri terlebih dahulu. Kita membenci kejahatan dengan TIDAK terikat pada kejahatan apa pun yang memisahkan kita dari Allah. 
Caranya adalah, seperti yang dipaparkan Paulus (Rm. 12:1-2), kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah yang ditandai dengan pembaharuan akal budi kita. Ketika kita mempersembahkan tubuh kita untuk dipakai bagi kemuliaan-Nya (melalui pembaharuan akal budi kita), maka pada saat yang sama, melalui proses pengudusan yang Roh Kudus kerjakan, kita tidak akan lagi terikat pada kejahatan yang mendukakan hati-Nya. Berarti fokus kepada Allah mengakibatkan kita tidak lagi berfokus kepada hal-hal yang jahat. Kedua, kita pun dipanggil untuk menyadarkan sesama saudara seiman/orang lain agar mereka juga tidak terikat. Berarti kita bukan hidup egois yang hanya memperhatikan kepentingan kita, tetapi kita juga mengingat orang lain akan bahaya kejahatan itu. 
Bagaimana kita dapat menyadarkan mereka? Caranya adalah dengan menegur mereka agar mereka juga tidak terikat pada kejahatan. Di dalam Alkitab, Paulus menegur Petrus yang munafik (Gal. 2:11-14). Jelas tujuan teguran itu BUKAN untuk mempermalukan Petrus atau membuktikan Paulus lebih hebat dan rohani ketimbang Petrus, tetapi motivasi dan tujuannya agar Petrus bertobat dari kemunafikan itu dan kembali kepada jalan yang benar. Berarti di dalam suatu teguran, yang diperhatikan adalah isi teguran beserta motivasi, cara, dan tujuan yang beres. Kepada Timotius yang ditugasi Paulus untuk melayani jemaat bersama, Paulus menasihatkan Timotius, “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” (2Tim. 4:2) Selain memberitakan firman, di dalam pelayanan, Paulus juga mengingatkan Timotius untuk tidak lupa menegur jemaat. Berarti, teguran tetap diperlukan bagi orang Kristen/jemaat agar mereka juga bertobat. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menegur diri kita sendiri dan orang lain demi pertumbuhan masing-masing anggota tubuh Kristus ke arah Kristus? Ingatlah, jangan sungkan-sungkan menegur dan biarkan Roh Kudus sendiri yang bekerja di dalam teguran itu untuk menyadarkan kita maupun orang lain.
Tugas panggilan kita sebagai jemaat/umatNya adalah menghindari /membenci  enam atau tujuh perkara dalam bacaan tadi secara aktif . Kristus telah menebus kita dari kuasa dosa dan maut dan telah menganugerahkan kehidupan baru , sebab itu kita terpanggil untuk hidup bekerja dan melayani dengankasih yang utuh, dengan penuh kerendahaan hati dibawah tutunan Roh Kudus.  

Dalam kaitan bacaan tadi sebagai orang tua kita terpanggil meletakkan dasar iman yang kokoh bagi anak anak dan generasi muda kita sehingga mereka terhindar dari 6 atau 7 perkara diatas . 
Disinilah kita sebagai gereja dan orang tua , turut melakukan revolusi moral dan mental (secara Kristiani) ditengah umatNYa dan dalam kehidupan bangsa kita,

Rabu, 10 Desember 2014



Bahan Bacaan  Yehezkiel 18 : 21 -24
Setelah melewati tahun yang berat seorang wanita pulang ke rumah orang tuanya di cincinnati untuk merayakan malam natal. Perjalanan  15 mil ditempuh pada malam yang mulai larut dan bersalju. Ia membawa bayinya yang ditidurkan di bangku belakang mobil dan dengan bensin yang menipis. Sudah lama ia tidak pernah berdoa karena hidupnya yang berat membuatnya sibuk. Sepanjang perjalanan ia memikirkan hidupnya dan tidak menyadari mobilnya mulai melaju cepat. Sebelum sempat menyadari tiba-tiba ban mobilnya selip di jalanan yang licin karena salju yang telah jadi es sehingga tidak terlihat. Pada saat itu dia sudah membayangkan nasibnya dan bayinya dan ia mulai mengangkat tangannya dari stir mobil dan mulai berteriak :
Jesus, take the wheel take it from my hands Cause I can’t do this on my own I’m letting go So give me one more chance To save me from this road I’m on  Jesus, take the wheel
Yesus ambil alih kemudi ini dari tanganku. Saya tidak dapat melakukannya dengan kemampuan saya. Saya membiarkan semuanya pergi jadi berikan saya kesempatan satu kali lagi. Selamatkan saya dari jalan ini. Yesus ambil alih kemudi ini.
Dan mobil itu berhenti tepat di bahu jalan di malam yang dingin. Dia mengecek ke bangku belakang dan melihat bayinya tidur dengan lelap. Saat itulah untuk pertama kalinya dia menundukkan kepalanya dan berdoa mohon ampun pada Tuhan untuk semua hidup yang pernah dijalaninya. Ia menydari dirinya yang telah amat sangat jauh dari Tuhan tapi malam itu ketika ia memohon Yesus mengambil alih kemudi mobil dan kemudi hidupnya ia diselamatkan bukan saja dari jalanan yang berbahaya tetapi dari hidupnya pun diselamatkan.
Pemahaman seperti ini yang tidak bisa diterima oleh Israel sehingga mereka protes ketika TUHAN Allah menyampaikan bahwa ukuran seorang diselamatkan adalah pertobatan dan kesediaan untuk bertahan setia sampai akhir. Artinya sekalipun sebelumnya ia adalah orang benar tapi kemudian berbalik menjadi orang fasik maka kebenarannya dulu tidak akan diingat lagi. Demikian juga sekalipun seorang dulunya adalah orang fasik tetapi jika dia bersedia untuk bertobat maka semua yang dulu pernah dilakukannya tidak akan diingat lagi.
Tetapi inilah keadilan Tuhan yang membuat setiap orang yang ingin selamat tidak punya pilihan untuk meninggalkan-Nya selain bertahan untuk tetap taat dan setia sampai akhir. Dan tidak ada yang bisa merancang untuk menjadi orang fasik lalu pada usia sekian berhenti dan menjadi orang benar karena akhir hidup manusia tidak ada yang tahu.
Apa yang dialami oleh wanita dalam kisah lagu Jesus takes the wheel yang dinyanyikan oleh American Idol 2005 Carrie Underwood membuat kita belajar bahwa Tuhan memakai banyak cara untuk membuat setiap orang menyadari kesalahan dan kembali kepada-Nya.
Seringkali kita berpikir bahwa kesulitan, kesusahan, pergumulan, penderitaan, kekurangan dan kelelahan yang kita alami dalam hidup ini karena Tuhan mau menghukum kita, karena Tuhan menolak kita, karena Tuhan membenci kita dan karena Ia dendam pada kita. tapi mari lihatlah dari sudut yang lain dari setiap peristiwa itu:
Anak yang terhilang kembali pada Bapanya bukan saat uangnya masih banyak, tapi justru saat ia ada pada titik terendah kehidupannya.
Saulus menjadi pengikut Tuhan justru pada saat ia menjadi buta.
Simson menyadari kekuatannya berasal dari Tuhan justru saat dia kehilangan kekuatannya.
Daud menyadari bahwa kuasanya bukan yang paling tinggi ketika ia berbuat kesalahan dengan istri Uria.
Seandainya tidak pernah mengalami tepung dan minyak yang hampir habis, janda dari Sarfat tidak akan pernah melihat pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya.
Tuhan bekerja dengan cara-Nya yang ajaib dan rancangannya bagi setiap orang begitu luar biasa. Ia merancang jalan hidup yang berbeda, persoalan yang berbeda, pergumulan yang berbeda, kesulitan yang berbeda tetapi semuanya untuk tujuan yang sama yaitu Ia ingin menyelamatkan kita. Ia ingin menjadikan kita taat pada-Nya. Ia menunggu pertobatan kita. Ia mengharapkan kesetiaan kita. Ia memotivasi kita untuk terus bertahan sampai akhir. Ia ingin membuat kita menyerahkan kemudi hidup kita pada-Nya. Karena itu dalam doa setiap hari mari kita belajar untuk berkata: Jesus take the wheel.

Sumber : 

Kamis, 04 Desember 2014

Bacaan Alkitab : Matius 4 1 - 11

Baptisan yang dijalani Yesus di sungai Yordan oleh Yohanes Pembabtis menunjukkan  : Pertama , bahwa Yesus adalah seorang Mesias  (Ib. Masyiakh = Yun. Kristos artinya yang diurapi). Baptisan itu dimaknai sebagai pengurapan Yesus sebagai utusan Allah (Mesias). Kedua : Menurut pemahaman orang yahudi jabatan raja Raja, Imamdan Nabi adalah jabatan mesianis . Sertiap orang yang menduduki posisi itu, sebelum melaksanakan tugas mereka harus diurapi sebagai tanda bahwa mereka adalah utusan Tuhan